Konsep Filantropi dalam Al-Qur'an

Sumber: @RumahZISUGM | 

Filantropi secara bahasa berasal dari kata 'love of mankind' atau 'greek philantropia'. Sedangkan secara definisi istilahnya yaitu sebuah praktek sistematis dan terstruktur suatu pemberian untuk meningkatkan kualitas hidup manusia.

Apa motif dari para pendonor filantropi?

1. Antropologi: Resiprositas antara pemberi dan yang diberi.

2. Utilitarian: Menaikkan status sosial.

3. Pertukaran sosial: Nilai kepahlawanan.

4. Konsep perilaku pro-sosial: Pemahaman yang didasari oleh sekularisme, humanisme, materialisme, utilitarianisme maka motifnya pun hanya sampai pada "orang baik yang senang memberi dan atau punya kepentingan".

5. Alan J. Kidd: Mendefinisikan motif philantropi itu menjadi sangat sempit sebab paradigma di atas.

Bagaimana konsep filantropi dalam Al-Qur'an?

1. Ihsan: QS. An-Nisa : Ayat 36

2. Shadaqah: QS. Al-Baqarah : Ayat 264

3. Birr: QS. Al-Baqarah : Ayat 177

4. Nafaqah/Infaq: QS. At-Taubah : Ayat 121

5. Zakat: QS. At-Taubah : Ayat 103 dan QS. Al-Baqarah : Ayat 43

Ihsan

Konsep filantropi di dalam Islam ada skala prioritasnya misalnya kepada orang tua, orang terdekat, yatim, miskin, tetangga, kerabat dan sahabat, musafir, khadimat.

Hasuna adalah baik, sedangkan ahsuna adalah menjadikan baik yaitu level berikutnya daripada baik.

Sehingga ihsan adalah dorongan perbuatan baik karena dilandasi oleh iman, ia melakukannya sebab dilihat oleh Allah dan hanya melakukannya sebab karena Allah. Maka ihsan adalah ketulusan karena Allah.

Shadaqah

Kejujuran iman (maka ia berbuat baik), perbuatan baiknya dengan membelanjakan harta di Jalan Allah. Itu adalah sebab kejujuran daripada imannya kepada Allah.

Birr

Ketulusan itu adalah keimanan, dan diikuti perbuatan baik yang dilakukan berkenaan dengan harta. Dia memberikan harta yang sangat dicintainya itu kepada 'dzawil qurba' yaitu orang terdekat yaitu ibu dan bapak, yatim, miskin, musafir, yang meminta dan yang menahan diri dari meminta padahal amat memerlukan.

Nafaqah/Infaq

Apa yang dikeluarkan dari harta, baik kecil maupun besar, balasannya 'ahsana maa kaanu ya'malun' lebih baik dari pada yang diberikan. Ketulusan memiliki makna yang terbaik.

Zakat

'Tujazakkihim biha' menyucikannya (harta) dengan keluarnya harta untuk zakat.


Sumber: Kajian Insists Indonesia oleh Dr. Khoirul Umama
Penulis: Deski Jayantoro

spacer