Kesehatan Reproduksi dan Keluarga Berencana: Wawasan Islami untuk Generasi Sehat

Dr. dr. Prima Dhewi Ratrikaningtyas, M.Biotech | 

Kesehatan reproduksi bukan hanya tentang bagaimana tubuh kita bekerja, tetapi juga melibatkan kesejahteraan fisik, mental, dan sosial. Dalam Kajian Buka Puasa berjudul "Kesehatan Reproduksi dan Keluarga Berencana" yang disampaikan oleh Dr. dr. Prima Dhewi Ratrikaningtyas, M.Biotech, di Masjid Kampus UGM, kita diajak memahami betapa pentingnya perencanaan kehamilan, terutama dari perspektif Islam yang mempertimbangkan kesehatan, spiritualitas, dan etika.

Apa Itu Kesehatan Reproduksi?

Secara umum, kesehatan reproduksi adalah kondisi sehat secara fisik, mental, dan sosial dalam kaitannya dengan sistem reproduksi. Ini melibatkan kemampuan untuk:

  1. Memilih untuk memiliki anak atau tidak.
  2. Menentukan jumlah anak dan jarak antar kelahiran.
  3. Memilih metode kontrasepsi tanpa paksaan.

Proses reproduksi manusia juga dirancang untuk mempertahankan keturunan dan mewariskan materi genetik ke generasi berikutnya. Namun, hal ini juga dipengaruhi oleh faktor genetik yang bisa meningkatkan risiko penyakit tertentu.

Kompleksitas Reproduksi Pria dan Wanita

Dr. Prima menyoroti perbedaan penting antara sistem reproduksi pria dan wanita. Reproduksi wanita lebih kompleks karena siklus hormonal yang memengaruhi fertilitas dan potensi masalah kesehatan. Oleh karena itu, pemahaman akan tubuh masing-masing menjadi kunci untuk perencanaan keluarga yang sehat.

Tujuan Pernikahan dalam Islam

Dalam Islam, pernikahan memiliki tujuan mulia, termasuk menciptakan hubungan yang halal dan terencana. Hal ini mencakup perencanaan untuk memiliki anak agar:

  1. Mencegah kehamilan yang tidak diinginkan.
  2. Mengatur jarak kelahiran.
  3. Menjaga kesehatan ibu dan bayi.

Perencanaan Kehidupan Berkeluarga

Perencanaan keluarga dimulai sebelum menikah. Hal ini mencakup diskusi tentang:

  • Pendidikan.
  • Karier.
  • Kesehatan reproduksi.

Komunikasi yang terbuka antara pasangan menjadi landasan penting untuk menghadapi tantangan, termasuk masalah kesehatan reproduksi yang mungkin muncul.

Program Keluarga Berencana (KB)

KB adalah program pemerintah yang bertujuan meningkatkan kesehatan ibu dan anak. Perencanaan ini mencakup:

  • Mengatur jumlah dan jarak kelahiran anak.
  • Meningkatkan kesejahteraan keluarga.

Pembicara juga menyoroti risiko "4T" dalam kehamilan:

  1. Terlalu muda.
  2. Terlalu tua.
  3. Terlalu dekat jarak kehamilan.
  4. Terlalu banyak anak.

Risiko ini dapat meningkatkan komplikasi selama kehamilan dan persalinan, serta mengancam kesehatan ibu dan bayi.

Memilih Kontrasepsi yang Tepat

Video ini menjelaskan berbagai jenis kontrasepsi, seperti hormonal, penghalang, IUD, permanen, metode alami, dan darurat. Berikut tips memilih kontrasepsi:

  1. Kenali kebutuhan.
  2. Pilih yang nyaman dan praktis.
  3. Pertimbangkan kondisi kesehatan.
  4. Pahami efek samping.
  5. Konsultasikan dengan ahli.
  6. Libatkan pasangan dalam keputusan.

Menjawab Berbagai Pertanyaan

Dalam sesi tanya jawab, Dr. Prima menjawab pertanyaan seperti:

  • Masalah kesuburan di usia 30 tahun.
  • Pentingnya gizi untuk reproduksi.
  • Efek konsumsi nanas.
  • Menunda kehamilan selama studi.
Penanganan untuk wanita dengan kanker atau gangguan hormon.

Perencanaan kehamilan adalah hak asasi setiap pasangan. Dengan komunikasi yang baik dan pengetahuan yang cukup, pasangan dapat membuat keputusan terbaik untuk kesehatan reproduksi mereka. Dalam Islam, perencanaan ini adalah bagian dari tanggung jawab keluarga yang bertujuan menciptakan generasi yang sehat dan berkualitas.

Mari kita jadikan perencanaan keluarga sebagai langkah awal menuju kehidupan yang lebih baik. Bagikan pemikiran Anda di kolom komentar dan jangan lupa untuk terus memperbarui pengetahuan Anda tentang kesehatan reproduksi!

Tonton video kajian selengkapnya di sini: Kesehatan Reproduksi dan Keluarga Berencana

Foto dan editor: Deski Jayantoro


spacer

Mengupas Hukum Pembagian Harta Gono Gini & Warisan dalam Islam

Dr. Destri Budi Nugraheni, S.H., M.S.I. | 

Keluarga adalah pondasi masyarakat yang harmonis, dan memahami hukum keluarga merupakan langkah penting untuk menjaga keharmonisan tersebut. Dalam rangka memberikan edukasi mendalam tentang hukum keluarga, Sakinah Academy Masjid Kampus UGM mengadakan kajian bertema "Pembagian Harta Gono Gini & Waris". Acara ini dipandu oleh Dr. Destri Budi Nugraheni, S.H., M.S.I., dosen Fakultas Hukum UGM yang berpengalaman, dan berlangsung bersamaan dengan kegiatan buka puasa Senin-Kamis yang didukung oleh RUMAH ZIS UGM.

Menjawab Tantangan Hukum Keluarga

Kajian ini menyajikan pemahaman menyeluruh tentang hukum Islam terkait pembagian harta gono gini dan warisan. Mulai dari konsekuensi hukum pernikahan, pengelolaan harta bersama, hingga hak ahli waris sesuai syariat Islam dan hukum Indonesia, semuanya dibahas dengan landasan Al-Qur’an dan Hadis. Materi ini menjadi bekal penting untuk menghindari sengketa keluarga yang kerap muncul akibat kurangnya pemahaman.

Membedah Konsekuensi Hukum Pernikahan

Salah satu sorotan utama adalah dampak hukum dari status pernikahan, seperti:

  • Kemungkinan Perceraian: Bagaimana hak dan kewajiban pasangan diatur pasca perceraian.
  • Harta Bersama: Segala aset yang diperoleh selama pernikahan dianggap milik bersama.
  • Status Anak: Dalam kasus pernikahan siri atau poligami, status anak sering kali menjadi isu hukum yang krusial.

Menjaga Kejelasan Status Harta

Dr. Destri menguraikan tentang pentingnya membedakan harta pribadi, seperti warisan atau hadiah sebelum menikah, yang tetap menjadi milik individu. Kejelasan ini dapat menghindarkan konflik di kemudian hari.

Memahami Pembagian Harta dan Hak Waris

Peserta diajak mendalami tata cara pembagian harta saat perceraian atau kematian. Pembahasan mencakup skenario rumit, seperti pernikahan kedua dan hak waris anak dari pernikahan sebelumnya, yang dijelaskan dengan contoh konkret.

Utang: Prioritas Sebelum Pembagian Waris

Kajian ini menyoroti penyelesaian utang—baik utang pribadi maupun bersama—sebelum pembagian warisan. Proses ini memastikan setiap ahli waris menerima haknya secara adil.

Musyawarah: Kunci Keharmonisan Keluarga

Islam menekankan pentingnya musyawarah dalam menyelesaikan sengketa waris. Etika keluarga yang baik menjadi fondasi utama untuk menjaga hubungan baik meski di tengah perbedaan pandangan.

Membangun Keluarga yang Harmonis

Kajian ini ditutup dengan sesi tanya jawab interaktif, memungkinkan peserta untuk mendiskusikan permasalahan hukum keluarga yang sering terjadi. Materi yang disampaikan menjadi panduan praktis untuk mengelola harta dan warisan secara Islami, demi menciptakan keluarga yang lebih damai dan harmonis.

Jangan Lewatkan Kajian Bermanfaat Lainnya!

Kegiatan ini menjadi bukti nyata komitmen Sakinah Academy Masjid Kampus UGM dalam membangun keluarga Indonesia yang memahami hukum Islami dan relevansi hukum nasional. Simak kajian lengkapnya melalui video berikut: Pembagian Harta Gono Gini & Waris.

💡 Tetap ikuti kajian inspiratif lainnya untuk menambah ilmu yang membawa keberkahan!

📸 Foto & Editor: Deski Jayantoro

spacer

Refleksi Kepemudaan: Membangun Indonesia dari Pinggiran


Indonesia, dengan kekayaan demografinya, menyimpan potensi besar sekaligus tantangan yang tak kalah besar. Urbanisasi, ketimpangan pembangunan, hingga pengangguran menjadi isu nyata yang membutuhkan perhatian. Dalam kajian bertema “Pembangunan dari Pinggiran: Sebuah Refleksi Kepemudaan”, Habib Ir. Nabil Almusawa mengajak kita merenungkan peran pemuda dan nilai-nilai Islam sebagai solusi strategis untuk mengatasi tantangan tersebut.

Acara yang digelar oleh Jama'ah Shalahuddin, Masjid Kampus UGM, dan RUMAH ZIS UGM ini menyuguhkan perspektif menarik tentang bagaimana semangat kepemudaan dan ajaran Islam dapat menjadi pilar perubahan, khususnya bagi daerah-daerah pinggiran yang sering terabaikan.

Islam dan Tantangan Demografi

Habib Nabil membuka pembahasannya dengan data yang menunjukkan betapa padatnya konsentrasi penduduk di kota-kota besar. Fenomena urbanisasi ini memunculkan berbagai persoalan, mulai dari tekanan sosial hingga ketimpangan pembangunan.

Menurutnya, solusi utama adalah pembangunan daerah yang holistik. Pendekatan ini akan mengurangi beban kota dan memberikan kesempatan bagi daerah untuk berkembang. Dalam Islam, pembangunan ini berakar pada nilai produktivitas. Rasulullah SAW adalah teladan dalam bekerja keras dengan profesionalisme dan dedikasi, sebuah prinsip yang sangat relevan untuk mengatasi rendahnya kualitas SDM di Indonesia, termasuk persoalan stunting dan rendahnya akses pendidikan.

Manajemen Waktu: Rahasia Produktivitas

Habib Nabil menyoroti pentingnya manajemen waktu, dengan mengambil inspirasi dari kehidupan ulama terdahulu. Mereka mampu mengelola waktu untuk belajar, bekerja, dan beribadah dengan luar biasa.

Ia menekankan bahwa generasi muda harus meneladani semangat ini. Disiplin, kerja keras, dan istiqomah adalah kunci kesuksesan. Selain itu, profesionalisme dalam setiap aspek pekerjaan tidak hanya mendatangkan keberkahan dunia, tetapi juga menjadi bentuk ibadah kepada Allah SWT.

Berislam dengan Keseimbangan

Habib Nabil juga mengingatkan pentingnya prinsip wasatiyyah (keseimbangan). Dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, perbedaan pendapat (ikhtilaf) harus dilihat sebagai kekayaan intelektual, bukan sebagai sumber perpecahan. Prinsip ini sangat relevan untuk memupuk persatuan di tengah keberagaman bangsa Indonesia.

Dorongan untuk Pemuda

Sebagai generasi penerus, pemuda memiliki peran penting dalam membangun masa depan bangsa. Habib Nabil memberikan motivasi agar para pemuda terus berusaha dan berkontribusi. Dengan berbagi kisah inspiratif, ia menegaskan bahwa kesuksesan diraih melalui ketetapan hati, usaha yang maksimal, dan doa yang tulus.

Bergerak Bersama untuk Indonesia

Acara ini ditutup dengan harapan besar agar pemuda Indonesia menjadi agen perubahan, khususnya dalam membangun daerah pinggiran yang selama ini sering terabaikan. Semangat Sumpah Pemuda menjadi dasar untuk membangun Indonesia yang lebih adil, sejahtera, dan merata.

Jika Anda melewatkan acara ini, rekaman kajiannya dapat disaksikan melalui kanal YouTube Jama'ah Shalahuddin.

Mari bersama-sama mengambil peran, karena pembangunan bukan hanya tugas pemerintah, tetapi tanggung jawab kita semua. Saatnya bergerak untuk Indonesia yang lebih baik!

Foto dan editor: Deski Jayantoro
spacer