![]() |
Ustadz Dr. Adi Hidayat | |
Rabu, 19 Februari 2025,
Universitas Gadjah Mada (UGM) kembali menggelar acara istimewa dalam rangka
menyambut bulan suci Ramadan. Bertempat di Grha Sabha Pramana (GSP), acara ini
menghadirkan Ustadz Adi Hidayat sebagai pembicara utama dalam kajian bertajuk Grand
Opening Ramadan di Kampus. Acara ini berlangsung meriah dengan dihadiri
oleh Ibu Rektor UGM, Prof. Dr. Ova Emilia, Ph.D, para wakil rektor, dosen,
mahasiswa, serta tamu undangan lainnya.
Acara dibuka dengan sambutan
dari Ibu Rektor, yang tidak hanya memberikan pidato inspiratif tetapi juga
menyelipkan pantun yang menghibur. Suasana yang semula khidmat pun menjadi
lebih cair dengan semangat peserta yang semakin tinggi. Dalam sambutannya,
beliau menekankan pentingnya membangun masyarakat yang inklusif dan
berkelanjutan sebagai bagian dari persiapan menyambut bulan Ramadan yang hanya
tinggal 10 hari lagi.
Tema besar yang diangkat dalam
acara ini adalah Pembangunan Inklusif Berkelanjutan, yang
berfokus pada pemberdayaan anak bangsa. Ibu Rektor menyampaikan bahwa
pembangunan inklusif merupakan kunci dalam meningkatkan kualitas manusia
Indonesia secara simultan. Hal ini selaras dengan nilai-nilai Ramadan yang
menitikberatkan pada kebersamaan, kepedulian, dan perbaikan diri.
Sebagai pembicara utama, Ustadz
Adi Hidayat diperkenalkan kepada para peserta. Beliau lahir di Pandeglang,
Banten, pada 11 September 1984 dan dikenal memiliki latar belakang pendidikan
yang kuat serta pengalaman luas dalam bidang dakwah.
Dalam tausiah yang disampaikan,
Ustadz Adi Hidayat menyoroti pentingnya ibadah puasa sebagai bagian dari
kewajiban umat Muslim. Beliau menjelaskan bahwa puasa bukan sekadar menahan
lapar dan haus, tetapi juga menjadi sarana untuk membentuk karakter individu
dan meningkatkan ketakwaan. Esensi dari puasa adalah bagaimana seseorang dapat
mengontrol hawa nafsu serta meningkatkan kesadaran spiritual dan intelektual.
Ustadz menguraikan ayat-ayat
Al-Quran yang membahas tentang puasa, khususnya Surah Al-Baqarah ayat 183
hingga 187. Ayat-ayat ini menjelaskan tujuan dari pelaksanaan puasa, yaitu
untuk mencapai derajat takwa. Beliau juga menekankan bahwa puasa tidak hanya
sebatas aspek fisik, tetapi juga harus diiringi dengan peningkatan kualitas
spiritual dan moral.
Salah satu poin penting dalam
tausiah Ustadz adalah tentang keseimbangan dalam kehidupan. Beliau mengingatkan
bahwa setiap individu perlu menjaga harmoni antara fisik, akal, dan jiwa agar
dapat menjalani kehidupan yang lebih produktif. Selain itu, Ustaz juga
menekankan pentingnya menjaga pola makan yang sehat agar tubuh tetap kuat dalam
menjalani ibadah puasa.
Sebagai bentuk persiapan
menjelang Ramadan, Ustadz memberikan beberapa tips praktis, seperti membiasakan
diri dengan puasa sunnah di bulan Syakban. Latihan ini akan membantu tubuh
beradaptasi dengan ritme puasa dan mempermudah pelaksanaannya di bulan Ramadan.
Selain itu, beliau mengajak peserta untuk mulai membangun kebiasaan baik sejak
dini agar ibadah selama Ramadan dapat dilaksanakan dengan optimal.
Selama bulan Ramadan, Ustadz
Adi Hidayat mendorong peserta untuk aktif dalam berbagai kegiatan ibadah,
seperti membaca Al-Quran, berdoa, dan meningkatkan amal kebaikan. Beliau
mengingatkan bahwa Ramadan adalah waktu yang sangat berharga untuk meningkatkan
kualitas diri dan memperkuat hubungan dengan Allah SWT.
Setelah penyampaian tausiah,
sesi tanya jawab pun dibuka. Peserta dengan antusias mengajukan berbagai
pertanyaan terkait ibadah puasa, tantangan dalam menjalankan ibadah, serta
pentingnya pendidikan spiritual dalam kehidupan sehari-hari. Dengan penuh ketelitian,
Ustaz Adi Hidayat memberikan jawaban yang komprehensif dan memberikan
perspektif yang mendalam kepada para peserta.
Acara ditutup dengan harapan
agar semua peserta dapat mengamalkan ilmu yang telah didapatkan serta menjalani
Ramadan dengan semangat dan istiqamah. Ustaz Adi Hidayat mengingatkan kembali
tentang pentingnya menjaga hubungan baik dengan Allah SWT serta berusaha
menjadi pribadi yang lebih baik selama bulan suci ini.
Dengan adanya acara ini, diharapkan semangat Ramadan semakin tumbuh di kalangan mahasiswa dan seluruh sivitas akademika UGM. Ramadan bukan hanya sekadar menjalankan ibadah, tetapi juga menjadi momen refleksi diri dan perbaikan menuju kehidupan yang lebih berkah. Semoga kita semua dapat menjalani Ramadan dengan penuh keberkahan dan meraih ketakwaan yang hakiki.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar